Mitrapolisi.co.id/ CIREBON-Mahasiswa KKN Desa Kedondong Kidul bekerjasama dengan Jurusan Pariwisata Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cirebon menggelar pelatihan Pengembangan UMKM di Pedesaan Dalam Pemanfaatan Teknologi Digital.
Dalam pelatihan yang dilakukan di salah satu desa di wilayah Cirebon Barat itu, Hafni Khairunnisa M.Sc selaku pemateri, menyampaikan berbagai langkah taktis untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran hasil UMKM di Pedesaan, dari mulai pengembangan ide bisnis hingga pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan transaksi penjualan para pelaku usaha mikro dan kecil.
“Saat ini teknologi jauh lebih murah dari beberapa dekade lalu, yang kurang dari pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah adalah pemanfaatan teknologi, baik itu inovasi packing, pemasaran digital dan manajemen keuangan,” ujar Hafni usai mengadakan pelatihan pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022 di Balai Desa Kedondong Kidul, Dukupuntang, Cirebon.
Selaku Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Hafni juga menyatakan bahwa sejatinya kampus atau perguruan tinggi itu punya program pengabdian masyarakat yang bukan hanya sebatas KKN. “Kampus terbuka untuk masyarakat umum yang ingin berkolaborasi, dalam hal ini, jurusan Pariwisata Syariah dan FEBI secara khusus siap menjembatani,” ungkapnya.
BACA JUGA: Gub Jabar Dorong Pers Kedepankan Narasi Persatuan, Jangan Beri Ruang Politik Identitas
Hafni pun menegaskan perihal bagaimana inovasi yang dilakukan oleh masyarakat urban perlu dibawa pulang dan diadaptasi oleh milenial dari desa yang saat ini masih berstatus perantau.
Hal tersebut seirama dengan salah satu slogan baru Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil “Tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia.” Harapan besar, dari kelompok KKN dan Jurusan Pariwisata Syariah, FEBI IAIN supaya pelatihan ini bukan hanya program insidental namun juga perlu ditindaklanjuti secara berkesinambungan.
“Menyelenggarakan seminar pelatihan itu mudah, yang sulit itu pengembangan inovasi produk yang sudah ada di desa, dalam hal ini jadi PR bersama khususnya bagi pelaku usaha di desa dengan berbagai sektor terkait, karena bagaimanapun pengembangan inovasi (Research & Development) perlu kesungguhan dan kerjasama yang tidak hanya bersifat singkat,” ungkap Hafni.
Sementara itu untuk menindaklanjuti pelatihan tersebut, kelompok KKN Desa Kedondong Kidul siap melakukan pendampingan kepada masyarakat desanya yang ingin terjun secara mendalam dalam upaya pengembangan UMKM Pedesaan.
“kolaborasi itu sifatnya saling membantu, upaya pendampingan kami pun nantinya akan dilakukan secara intensif, jika memang diperlukan, dan saat ini masih dalam tahapan pemetaan potensi dan juga pengembangan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,” ujar Sulistyo Hadi selaku ketua Kelompok KKN.