Desa Berekah di Sukabumi Rasakan Dampak Positif Program P2WKSS

Mitrapolisi/KAB. SUKABUMI — Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Lina Marlina Ruzhan memimpin evaluasi akhir program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Senin (25/11/19).

Menurut Lina, potret kiprah perempuan Jabar yang jauh tertinggal dibanding laki-laki soal pembangunan menjadi salah satu alasan pentingnya inovasi dalam pelaksanaan program P2WKSS, antara lain program unggulan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta).

Melalui evaluasi P2WKSS, Lima pun berharap agar seluruh kader Sekoper Cinta di Desa Berekah mampu menularkan ilmu yang didapatnya kepada sedikitnya tiga orang perempuan lainnya.

“Sekoper Cinta menyempurnakan dan melengkapi kegiatan yang sudah berjalan setiap tahunnya pada lokasi P2WKSS, dimana 2.700 perempuan juara dari seluruh Jabar telah diwisuda, untuk selanjutnya siap menjadi solusi bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya,” kata Lina.

“Saya harap, sebagaimana janji yang tertuang dalam ikrar Sekoper Cinta yang berisi kesiapan untuk meningkatkan kualitas diri, melindungi keluarga dari risiko perceraian, pernikahan usia anak dan stunting, seluruh kader dapat menyebarkan informasi dan membagi ilmu Sekoper Cinta kepada minimal tiga orang kader,” tuturnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Program P2WKSS di Kab. Sukabumi Iyos Somantri sementara itu melaporkan, penerapan program P2WKSS di Desa Berekah ini sangat efektif.

Kini, kata Iyos, masyarakat Desa Berekah khususnya perempuan lebih berdaya guna. Lingkungan Desa Berekah pun lebih asri dengan pemanfaatan halaman rumah warga sebagai apotek hidup.

Iyos menambahkan, beberapa warga Desa Berekah juga mendapatkan bantuan renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) serta bantuan hewan ternak untuk memulai pembangunan ekonomi keluarganya.

“Seperti yang bisa dilihat, Desa Berekah sekarang lebih asri, lebih bersih dan lingkungannya sehat. Punya trotoar khusus untuk program Ngabring ka Sakola (Ngabaso) dan pekarangan rumah warga sudah ditanami tanaman bermanfaat yang bibitnya juga dapat dari bantuan,” ucap Iyos.

“Kita juga berikan subsidi renovasi untuk keluarga dengan rutilahu, tapi ternyata ada bantuan dari keluarganya, tetangganya dan perusahaan (CSR), sehingga sekarang rumahnya jauh berbeda kondisi dari sebelumnya,” imbuhnya.

Adapun total jumlah bantuan yang diterima Desa Berekah mensukseskan program P2WKSS ini mencapai kurang lebih Rp 4,4 miliar dan hasil dari program tersebut sudah sangat dirasakan masyarakat.

Program terpadu P2WKSS sendiri menggunakan pola pendekatan lintas sektoral bidang pembangunan secara terkoordinasi yang diarahkan untuk mengutamakan kesejahteraan keluarga guna mencapai tingkat hidup yang berkualitas.

Sasaran program P2WKSS adalah perempuan dengan tingkat kesejahteraan tergolong rendah dan yang masuk dalam kategori keluarga miskin, prasejahtera dan keluarga sejahtera satu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *