kisah Asni dan Iis yang Bahagia di Rangganis

Mitrapolisi/KOTA BANDUNG – Senyum bahagia terpancar dari wajah Asni Nur Halimah (45), warga Kabupaten Garut, manakala melihat keramaian di Rumah Singgah Humanis (Rangganis), Minggu (6/10/19) pagi. Ya, saat itu, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil resmi membuka Kantin Sedekah Kamarang (Kantin Mesra Rangganis).

Asni sendiri sudah sebulan tinggal di Rangganis bersama sang suami. Asni, yang divonis menderita kanker serviks stadium 4, harus rela meninggalkan anak-anaknya demi melakukan pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Dia ingin sel kanker, yang sudah dua tahun berada di tubuhnya, tertangani. Setelah itu, pulang dan memeluk anaknya.

“Saya menderita penyakit kanker rahim stadium 4 dari dua tahun lalu. Saya tinggal di sini (Rangganis) sudah sebulan bersama suami saya, dan anak-anak di Garut,” kata Asni dengan suara getir.

Sebelum tinggal di Rangganis, Asni harus menempuh perjalanan panjang Garut-Bandung guna menjalani pengobatan. Hal tersebut tentu melelahkan dan memerlukan biaya akomodasi yang tinggi. Maka itu, saat mendengar Rangganis dari pasien lain di RSHS, Asni meminta sang anak untuk mencari tahu lokasi dan persyaratan yang diperlukan.

“Awalnya kan cuma dengar-dengar dari sesama pasien, terus saya nyuruh anak. Alhamdulillah anak datang ke sini dan di sini bilang bawa ke sini dan bawa persyaratannya. Alhamdulillah juga di sini enggak dipersulit,” ucapnya.

Selama tinggal di Rangganis, Asni merasa dirinya lebih tenang karena bertemu banyak orang, yang memiliki kondisi serupa dengan dirinya. Selain itu, dia juga mendapatkan layanan untuk mengurangi beban psikis dan menumbuhkan motivasi.

Asni dan pasien Rangganis senang dapat tinggal di Rangganis. Rangganis sendiri merupakan tempat tinggal bagi mereka yang akan berobat di Bandung, terutama pasien RSHS. “Alhamdulillah selama saya di sini, saya merasa ditolong, merasa mendapat berkah. Bisa bertemu banyak teman, ngobrol, curhat,” kata Asni.

Begitu juga orang tua pasien, Iis. Dia merasa terbantu dengan adanya Rangganis. Anaknya yang mengidap tumor harus mendapatkan pengobatan khusus secara berkala. Dengan tinggal di Rangganis, dia dan anaknya tidak usah menempuh perjalanan jauh manakala akan berobat.

Sudah enam hari Iis dan anaknya berada di Rangganis. Rasa nyaman dan aman kerap Iis rasakan. Apalagi, pelayanan dan fasilitas Rangganis tergolong lengkap. Iis pun tidak perlu kelimpungan memikirkan biaya penginapan selama berada di Bandung.

“Alhamdulillah saya di sini nyaman, anak saya ada perkembangan, kan kalau di rumah enggak bisa berdiri, enggak bisa duduk, setelah dibawa ke sini bisa berdiri bisa duduk. Untuk buang air kecil juga sekarang sudah bisa di kamar mandi,” kata Iis.

“Selama di Bandung jadi tidak terlantar, tidak perlu ngontrak, karena awalnya saya bingung kalau mau ke Bandung tinggal dinmana dan bagaimana. Di sini juga untuk makan saya tidak perlu beli karena sudah disediakan. Bunda-bunda (pendamping) di sini juga baik, anak saya jadi betah. Kemarin juga dikasih baju, selalu ditanya ingin apa. Kalau anak saya bilang ingin buah ya dibelikan buah,” imbuhnya.

Di Rangganis sendiri terdapat 28 tempat tidur. Satu ruangan terdiri dari sejumlah kasur yang ditata dengan nyaman dan rapi. Bukan hanya untuk pasien, satu orang dari keluarga pasien bisa menginap. Syaratnya, cukup memperlihatkan surat rujukan berobat di RSHS atau rumah sakit lain di Bandung. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *