Tes Pancasila Versi Bahasa Inggris Sukarno

*Ridwan Kamil Temui Peserta Kampung Inggris Pare*

Mitrapolisi.co.id/KABUPATEN KEDIRI– Gubernur Jawa Barat menemui ratusan peserta kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Gubernur memaparkan pentingnya menjaga Pancasila hingga memberikan tips menghadapi perkembangan jaman.

Kedatangan Ridwan Kamil disambut teriakan histeris para peserta yang mayoritas berusia remaja. Sebelum menyampaikan pidato, Kang Emil – panggilan akrabnya – mengajak beberapa peserta untuk menjawab kuis.

Salah satu pertanyaannya adalah menerjemahkan Pancasila ke dalam bahasa Inggris versi Presiden RI pertama, Ir Sukarno. Namun tidak ada yang sanggup menjawabnya.

“Ketika Presiden Sukarno berpidato di depan Kongres Amerika Serikat, beliau menyampaikan Pancasila, esensinya, tidak mengartikan kalimat per kalimat,” kata Ridwan Kamil dalam bahasa Inggris.

“Yang pertama _Believe in god, humanity, nationalism, democracy, social justice_,” kata Gubernur.

Menurut Gubernur, Pancasila harus tertanam dalam setiap tindakan bangsa Indonesia. Ini merupakan identitas yang bisa mengokohkan semangat persatuan.

Setelah itu, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi di era kemajuan teknologi. Anak muda harus membekali diri agar tidak tergerus.

“Harus kreatif, _open minded_. Sekarang eranya kompetisi tinggi. Individu harus memiliki kemampuan. Lalu, ada radikalisme yang harus dicegah agar Indonesia tetap bersatu,” kata Gubernur.

“Lalu, sekarang era di mana arus informasi sangat deras. Kalau dulu, jaman saya remaja sangat susah mendapatkan informasi, sekarang ini kita harus pintar memilih informasi,” terangnya.

Usai acara, Ridwan Kamil mengapresiasi keberadaan Kampung Inggris. Baginya, banyak sekolah formal atau kursus, namun tidak ada yang skalanya kampung. Perlu waktu yang tidak sedikit bisa membuat sistem seperti di kampung Inggris.

“Di sini murid banyak juga dari Jabar, menandakan belajar kan menambah ilmu pengetahuan tidak harus sekolah mahal, tempat formal. Ini juga kan kebutuhan masa depan, 2045 kan kita negara adidaya jadi harus disiapkan kemampuan, termasuk dalam penguasaan bahasa asing,” pungkas Gubernur.