Mitrapolisi.co.id/
KOTA BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) ekspose terkait Kunjungan Dinas Luar Negeri (KDLN) ke Inggris dan Swedia di kantor Harian Umum Pikiran Rakyat, Kamis (1/8/19).
Sebagai pimpinan yang diamanahkan oleh warga Jabar, RK berujar sudah seharusnya apa yang dikerjakannya memberikan manfaat bagi masyarakat.
Maka, selain melalui akun media sosial pribadinya, RK menilai media masa menjadi jembatan informasi untuk pertanggungjawaban KDLN yang dilakoninya.
“Banyak yang tanya, Pak Gubernur teh pergi keluar negeri apa manfaatnya buat kami dan sekarang saya sampaikan apa yang telah dilakukan,” kata RK.
RK menambahkan, banyak negara-negara yang memintanya untuk hadir. Namun, untuk mendatangkan manfaat bagi warga Jabar, RK pun selektif memilih negara untuk kerja sama.
Salah satunya dengan mendatangi negara yang masih ragu tentang keamanan berinvestasi di Jabar sambil membawa misi pendidikan, lingkungan, agama, seni dan budaya.
“Undangan luar negeri ke saya itu bisa 100 undangan per tahun. Meminta saya ke konferensi, MoU, seminar, keynote speaker dan lainnya. Tidak mungkin saya penuhi semua, maka pastilah kami memilih yang ujung-ujungnya membawa kebermanfaatan bagi masyarakat,” tutur RK.
Dari 26 agenda selama empat hari di Inggris dan Swedia, RK menegaskan semuanya membawa berita baik bagi warga Jabar.
Salah satu yang terpenting adalah kesepakatan dengan Plastic Energy asal Inggris yang akan membangun pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak di Bogor, Bekasi, Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya dengan total investasi Rp3 triliun.
Nantinya, seluruh sampah plastik di Jabar bisa habis sehingga tidak ada lagi isu Jabar sebagai penyumbang terbesar sampah plastik ke laut.
“Sepakat bahwa di awal tahun 2020 akan membangun di lima lokasi (Bogor, Bandung, Bekasi, Cirebon dan Tasikmalaya) pengolahan sampah plastik menjadi BBM, di Asia Tenggara belum ada dan kami berhasil yakinkan, mereka hanya meminta perizinan dimudahkan,” ucap RK.
Selain itu, Jabar telah bekerja sama dengan perusahaan IKEA yang sepakat akan memasarkan produk-produk khas Jabar. Dibangunnya gerai IKEA di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, juga akan menyerap ratusan tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun.
“Kenapa IKEA ada di Padalarang, itu negonya empat hari, apa yang terjadi, Rp2 triliun turun, menyerap tenaga kerja, pajak untuk KBB, produk-produk UKM Jabar akan terangkat dan dipajang di gerai asal Swedia itu,” ujar RK.
Di Inggris, RK juga menghibahkan gamelan sunda, kacapi suling, angklung, degung, tarawangsa, sekaligus meresmikan sudut sunda South Hill Park Bracnell sebagai komitmen mengembangkan budaya Sunda.
“Kemudian kunjungan bisnis untuk Bandara Kertajati, pembangunan kargo, rencana investasi, alhamdulillah banyak sekali. Mudah-mudahan bermanfaat dengan kunjungan ke luar negeri yang seproduktif ini,” tutup RK.(arm)