Wali Kota Ajak Komunitas dan Majelis Taklim Perhatikan Marbot

Mitrapolisi.co.id/KEBERADAAN masjid tak bisa lepas dari marbut atau orang yang menjaga dan mengurus masjid. Tanpa marbot, masjid akan kurang nyaman dan aman sebagai tempat ibadah.

Oleh karenanya Wali Kota Bandung, Oded M Danial sangat mengapresiasi jika ada orang atau pihak-pihak yang memberikan perhatian kepada para marbot. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Majelis Taklim Bersama Menuju Surga Yayasan Barokah Insan Indonesia. Majelis ini memberikan bantuan kepada 112 marbot masjid di wilayah Bandung Raya.

“Alhamdulilah, hari ini Majelis Taklim Bersama Menuju Surga menyelenggarakan sebuah bantuan sosial kepada 112 marbot se – Bandung raya. Ini sebagai program mulia sesuai dengan pesan penting di dalam Alquran, yakni para marbot itu harus diurus,” ujar wali kota usai menghadiri kegiatan launching Majelis Taklim Bersama Menuju Surga, di Masjid Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (28/12/2019).

Menurutnya, tugas marbot tidaklah mudah karena harus menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid. Tak hanya itu, marbot juga menjaga keamanan di sekitar masjid.

“Oleh karena itu saya senang ketika majelis taklim memberikan perhatian. Prinsipnya, kepada semua komunitas dan majelis taklim di Kota Bandung untuk memberikan perhatian kepada marbot. Kita harus memuliakan, menghargai, dan menghormati marbot,” katanya.

“Tetapi saya titip pesan, kepada marbot jangan sampai mengotori, seperti merokok. Asapnya menjadi polusi dan menempel di tembok,” tegasnya.

Sementara itu, Pembina Majelis Taklim Bersama Menuju Surga, Ali Husan mengatakan, pada peluncuran awal di Kota Bandung, majelisnya memberikan bantuan kepada 112 marbot.

“Kita berikan bantuan kepada 112 marbot. Bantuan tersebut di antaranya yang tunai Rp1 juta, sajadah, mukena dan makanan ringan,” jelasnya.

Ali menambahkan, dari 112 marbot, satu orang di antaranya memiliki kesempatan untuk berangkat umrah.

“Siapa yang pantas untuk diumrahkan, itu satu orang ada kriteria khusus. Pertama usianya sudah senior, pengabdiannya paling lama, bisa membaca Alquran dan sisi akhlak. Kita survei ke warga sekitar DKM,” jelasnya.

Salah seorang marbot penerima bantuan, Susilawati (60) mengaku senang karena memperoleh perhatian. Hal itu menjadi penyemangat untuk lebih baik dalam mengurus masjid.

“Saya mengurus di Masjid Bailutahman sudah 15 tahun jadi marbot. Meskipun masjidnya kecil sekitar 70 jemaah, tetapi saya rida dan ikhlas menjalankannya,” aku Susilawati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *